Sabtu, 21 Februari 2009

bisnis sampingan

Cara Kerja Program Investasi AsiaBersama

Konsep Program Investasi AsiaBersama adalah memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk mendaftar dengan cara mentransfer sejumlah uang ke 4 (empat) nomor rekening yang tertera (kita sebut sebagai Sponsor Bronze, Silver, Gold, dan Platinum), kemudian setiap member yang mendaftar akan diaktifkan oleh minimal salah satu Sponsor dan berhak memperoleh replika website Program Investasi AsiaBersama atas nama member tersebut yang siap di informasikan kepada siapa saja lewat iklan, email, SMS, mIRC, Yahoo/MSN Messenger, ICQ, banner, surat, iklan koran, majalah, dsb.

Tugas utama anda adalah melakukan iklan dan promosi sebanyak mungkin terhadap website pribadi anda (http://www.asiabersama.com/anda), sehingga banyak orang bergabung di Program Investasi ini atas sponsor anda.

Ketika terjadi duplikasi, setiap member baru akan menggeser posisi Sponsor di atasnya sehingga member baru menjadi Bronze, member yang sebelumnya Bronze menjadi Silver, Silver menjadi Gold, Gold menjadi Platinum, dan Sponsor Platinum hilang dari daftar transfer di website anda. Semua terjadi secara otomatis.

Dengan asumsi dalam satu minggu masing-masing orang melakukan promosi terhadap 20 orang member baru (anda mensponsori 20 orang, kemudian masing-masing orang tadi mensponsori 20 orang, dan seterusnya (terjadi duplikasi 4 kali)), maka peluang hasil investasi anda adalah :
Minggu Ke-

Peringkat

Jumlah Orang

Jumlah
1

Bronze

20 x Rp.20.000,00

Rp. 400.000,00
2

Silver

(20 x 20) x Rp.20.000,00

Rp. 8.000.000,00
3

Gold

(20 x 20 x 20) x Rp.20.000,00


Rp. 160.000.000,00
4

Platinum

(20 x 20 x 20 x 20) x Rp.20.000,00

Rp. 3.200.000.000,00
Total yang anda peroleh
Rp.3.368.400.000,00

Ya, hanya dengan investasi 4 x Rp. 20.000,00 = Rp. 80.000,00, anda bisa memperoleh income sebesar Rp. 3,36 Miliar lebih hanya dalam 4 minggu !!

Jika anda kurang beruntung, sistem duplikasi yang anda ciptakan hanya berjalan 10%, maka anda masih tetap berhak memperoleh Rp. 336 Juta lebih !! Tidak ada batasan jumlah maksimal maupun minimal orang yang bisa anda sponsori, semua tergantung kemauan dan kerja keras anda.

Dengan konsep Automatic Spill Over akan menjamin anda mencapai hasil seperti diatas, ketika jumlah orang yang anda sponsori langsung telah mencapai 20 orang maka otomatis orang berikutnya yang anda sponsori akan ditempatkan sebagai downline bagi downline anda (Level 2, Level3, dst., tanpa mengurangi penghasilan anda).

Klik disini untuk ilustrasi menggunakan Flash.

Kunci utama Program Investasi ini adalah kejujuran, disiplin dan tanggung jawab untuk mewujudkan rasa saling percaya. Setiap member yang bergabung dalam Program Investasi ini ketika melakukan transfer dana harus di-niat-kan secara tulus ikhlas untuk beramal/shodaqoh membantu sesama, tidak atas dasar terpaksa atau dalam tekanan siapapun, sehingga semua dana yang diperoleh member Program Investasi AsiaBersama sifatnya adalah SAH dan HALAL. Dana yang diperoleh bisa disebut sebagai DANA HIBAH yang bisa anda manfaatkan untuk berbagai keperluan tanpa harus mengembalikan.

Jika ada member yang melakukan kecurangan, tidak disiplin dan tanggung jawab atau bentuk lain yang merugikan banyak pihak akan dikenai sanksi secara otomatis sesuai Ketentuan Layanan.

Syarat Umum :

1. Warga Negara Indonesia maupun Asing, umur minimal 13 tahun.
2. Berdomisili di Wilayah Negara Republik Indonesia.
3. Memiliki Rekening Tabungan dan Kartu ATM Bank BCA. Klik disini untuk Rekening Bank Mandiri.
4. Memiliki pengetahuan dasar Internet.
5. Jujur, bertanggung jawab.
6. Sanggup mematuhi segala peraturan Program Investasi AsiaBersama.

Langkah- langkah Memulai Program Investasi :

1. Isi formulir pendaftaran yang bisa diakses lewat menu "REGISTRASI" secara lengkap dan benar. Formulir tidak lengkap dan tidak relevan tidak bisa diproses.

2. Setelah anda menekan tombol "SUBMIT", anda akan mendapatkan halaman informasi berupa "Nomor Registrasi", serta informasi langkah selanjutnya yang otomatis terkirim ke alamat email anda. Catat atau print informasi ini.

3. Lakukan TRANSFER melalui ATM BCA, mBCA atau Internet Banking KlikBCA senilai Rp. 20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah) ke 4 (empat) buah nomor rekening diatas, pastikan sesuai dengan nama pemilik rekening yang tercantum, transferlah dengan nilai unik untuk mempermudah identifikasi, contoh : Rp. 20.123,- atau Rp. 20.012,-, atau lainnya. Jika anda transfer via Teller, isi Pesan pada Slip Transfer dengan Nick yang anda daftarkan. Catat hari/tanggal ketika anda transfer.

4. Selanjutnya silahkan kembali ke website kami, lakukan pengisian formulir "KONFIRMASI", isikan "Nomor Registrasi", klik tombol "SUBMIT", isi formulir konfirmasi transfer, klik tombol "SUBMIT". Batas waktu pembayaran serta konfirmasi pembayaran adalah 7 (Tujuh) hari terhitung sejak pengisian formulir Registrasi, lewat dari itu data registrasi anda akan otomatis terhapus.

5. Tunggu beberapa waktu (bisa beberapa jam, hari atau bahkan minggu) sampai salah satu dari 4 (empat) orang yang anda transfer dana mengaktifkan keanggotaan anda. Untuk mempercepat bisa gunakan SMS ke nomor HP yang tertera dalam lembaran informasi yang masuk ke email anda.

6. Begitu keanggotaan anda aktif, anda akan memiliki website pribadi dengan alamat http://www.asiabersama.com/nick, dan bisa segera memulai bisnis anda. Anda bisa login ke Member Area untuk melihat berapa orang yang sudah mendaftar atas sponsor anda serta melakukan aktifasi terhadap member-member baru tersebut.

7. Baca KETENTUAN LAYANAN berikut ini dengan seksama untuk kelancaran bisnis anda.

8. Baca TIPS & TRIK BISNIS berikut ini untuk mempermudah dan mempercepat kerja anda.

9. Baca TANYA JAWAB berikut ini sebelum mengajukan pertanyaan ke sponsor-sponsor anda atau ke tim support.



SELAMAT BERINVESTASI BERSAMA KAMI !!

SUKSES UNTUK ANDA !!

Bulutangkis

Bulutangkis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Ardy B. Wiranata, pemain bulutangkis terkenal dari Indonesia

Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.

Mirip dengan tenis, bulutangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Partai
* 2 Lapangan dan net
* 3 Perlengkapan
* 4 Memainkan bulutangkis
* 5 Servis
o 5.1 Sistem pindah bola
o 5.2 Sistem reli poin
* 6 Sistem perhitungan poin
* 7 Sejarah
* 8 Induk organisasi
* 9 Lihat pula
* 10 Pranala luar

[sunting] Partai
Lapangan bulutangkis

Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis, yaitu:

1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran

[sunting] Lapangan dan net

Lapangan bulutangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Net setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Net harus berwarna gelap kecuali bibir net yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

[sunting] Perlengkapan

* Raket

Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulutangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

* Senar

Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

* Kok

Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari pelastik.

* Sepatu

Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulutangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.

[sunting] Memainkan bulutangkis
Area permainan

Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi net di lapangan bulutangkis.

Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.

Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati net ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di net atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.

Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.

[sunting] Servis
Area servis

Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi net ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis.

Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.

Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertam kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.

Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:

[sunting] Sistem pindah bola

* Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
* Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
* Setiap pasangan pempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
* Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".

[sunting] Sistem reli poin

* Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
* Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
* Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.

[sunting] Sistem perhitungan poin

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sistem perhitungan poin bulutangkis

Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.

[sunting] Sejarah
Permainan Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854

Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.

Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.

Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.

Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.

Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.

Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

[sunting] Induk organisasi

International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.

Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.

[sunting] Lihat pula

* BWF
* PBSI
* Daftar kejuaraan bulutangkis internasional
* Daftar pemain bulutangkis terkenal
* Teknik Awal Bermain Bulutangkis
* Badmini

Latihan Pola Gerakan

Kegagalan Anak atau Kesalahan Pelatihan

Saat kongkow-kongkow menunggu anak berlatih bulutangkis, salah satu bahan bahan pembicaraan para orang tua adalah tentang seputar bulutangkis dan kemajuan anak dalam pelatihan. Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa anak-anak tidak dapat menerapkan segala hal yang telah diberikan dalam latihan pada saat uji kemampuan dalam sesi pertandingan. Anak-anak sering disalahkan oleh orang tua maupun pelatih karena melupakan atau tidak mampu menyerap pola gerakan atau teknik pukulan yang telah mereka pelajari sebelumnya.

Menurut saya, keadaan itu bukanlah semata-mata kesalahan atau tanda ketidakmampuan sang anak menyerap materi pelatihan. Kegagalan anak kemungkinan berakar pada prinsip dan metode yang dipakai dalam proses pelatihan bulutangkis pada anak usia dini. Pelatihan yang sistematis dan masuk akal haruslah dilandasi pemahaman tentang bagaimana otak bekerja dan belajar pola gerakan baru. Dengan dasar pemahaman tersebut, pelatih dan orang tua dapat bekerjasama memperbaiki rancangan proses pelatihan bulutangkis pada anak. Dengan demikian, kemampuan anak dalam hal kecepatan, ketepatan dan ingatan belajar anak-anak dapat ditingkatkan dan diukur kemajuannya.

Penguasaan Pola Gerakan Baru

Tujuan latihan motor (yang meliputi meliputi otot dan syaraf) adalah mempelajari pola gerakan baru dan dapat melakukan pola gerakan tersebut secara otomatis tanpa harus berpikir tentangnya (proses otomatis). Pertanyaannya adalah, mengapa harus mempelajari pola gerakan baru dan bagaimana sebuah pola gerakan baru menjadi gerakan alamiah pada anak.

Mengapa harus mempelajari gerakan baru? Seratus tahun lebih, para atlit, pelatih dan pengamat bulutangkis menemukan bahwa metode serangan dan pertahanan tertentu memiliki keuntungan khusus dalam situasi pertandingan tertentu. Misalnya, dengan rotasi bahu atlit dapat memukul lebih kuat dibandingkan dengan tekukan sendi siku atau kedutan pergelangan tangan. Tata langkah (footwork) gunting lebih menguntungkan dibandingkan meluncur bagi profil fisik atlit pendek. Dan banyak lagi temuan dalam pola gerakan yang dihasilkan dari usaha coba-coba. Selanjutnya, penelitian dalam berbagai bidang ilmu seperti fisiologi, biomekanik dan syaraf sangat mempengaruhi penyusunan pola gerakan bulutangkis. Misalnya, pola gerakan yang dapat mengakibatkan tennis elbow dapat dijelaskan dan diperbaiki dengan menerapkan ilmu fisiologi. Hasil penerapan dalam pertandingan dan catatan-catatan hasil penelitian tersebutlah yang menghasilkan pola gerakan pada olah raga bulutangkis sekarang ini.

Bagi seorang anak (pemula) yang baru belajar, pola gerakan bulutangkis yang diajarkan oleh pelatih adalah tidak alami. Cobalah perhatikan (ingat) bagaimana cara anak mengayunkan raket pada awal ia mengikuti pelatihan yang berstruktur pada klup pembinaan. Misalnya, pola gerakan upperhead, sebuah pola gerakan yang biasanya pertama kali diajarkan pada anak yang baru berlatih. Setiap anak atau setiap orang saat pertama kali melakukan upperhead akan kesulitan dengan pola gerakan ini. Upperhead memang sulit dipelajari karena pola gerakan ini tidak alamiah bagi sebagian besar orang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat jarang atau tidak pernah melakukan pola gerakan seperti pola gerakan upperhead. Untuk memahaminya, coba bayangkan pola gerakan ini dan carilah padanannya dalam kehidupan sehari-hari. Pola gerakan yang paling dekat dengan upperhead adalah gabungan gerakan menggalah buah di pohon yang tinggi dengan ayunan tangan saat menggebuk kasur. Kita memang jarang melakukan pola gerakan seperti upperhead dalam aktivitas kehidupan sehari-hari

Persoalan tambahan dengan pola gerakan pada olah raga bulutangkis adalah halangan budaya. Pada banyak kebudayaan di Indonesia, perempuan sangat disarankan untuk tidak mengangkat sikunya lebih tinggi dari ketiak. Menempatkan siku lebih tinggi dari ketiak adalah poisisi yang dianggap tidak sopan. Hal ini bisa kita lihat misalnya dalam berbagai bentuk tarian daerah. Penari perempuan sangat jarang menempatkan siku lebih tinggi dari ketiak. Akibatnya, untuk dapat mempelajari upperhead, anak perempuan di Indonesia harus mengatasi dua hal sekaligus yaitu ketidak alamiahan gerakan dan hambatan budaya. Mungkin, inilah salah satu yang membuat anak perempuan agak sedikit terlambat perkembangannya dibandingkan anak lali-laki dalam mempelajari pola gerakan bulutangkis.

Pokok pikiran yang hendak saya tekankan adalah bahwa pola gerakan pada olah raga bulutangkis kebanyakan tidak aplikabel dalam kehidupan nyata sehari-hari. Oleh karena itu, pola gerakan pada olah raga bulutangkis yang benar harus dipelajari seperti orang Indonesia mempelajari makan pakai sumpit. Hal ini perlu dipahami oleh para pelatih dan orangtua.

Selanjutnya, bagaimana pola gerakan bulutangkis yang tidak alamiah tersebut dilatih hingga menjadi gerakan alamiah pada anak? Untuk mendapatkan kemampuan baru atau merubah (meningkatkan) kemampuan yang ada, otak si anak harus melalui dua tahap:
Memproses informasi baru secara sadar (proses terkendali)
Setelah beberapa waktu, kemampuan baru ini kemudian menanamkan tindakan baru atau perubahan ke dalam wilayah otomatis dari otak dari anak.

Melalui latihan yang sistematis dan terstruktur, sebuah tindakan kemudian menjadi otomatis dan tidak membutuhkan pikiran sadar dan dapat dianggap sebagai kemampuan proses otomatis. Kembali pada contoh pemakaian sumpit: awalnya kita harus konsentrasi dengan makanan yang akan dicapit, gerakan otot jari, posisi tangan, jarak antara mangkuk - mulut dan sebagainya. Setelah terbiasa, kita bisa makan dengan sumpit sambil bercanda tanpa harus memikirkan lagi gerakan pola gerakan tersebut.

Muatan Materi Pelatihan

Otak mempunyai kemampuan yang terbatas untuk melakukan proses terkendali. Keterbatasan ini membatasi tahap pertama dari penyerapan anak terhadap kemampuan baru atau sebuah pola gerakan baru. Jumlah proses terkendali dapat dijelaskan sebagai sejumlah variabel dan keputusan yang harus dipertimbangkan oleh anak didik secara sadar saat mempelajari pola gerakan baru dalam situasi permainan bulutangkis. Ini dapat berupa:

Rangsangan – seperti gerakan shuttlecock, tindakan lawan atau umpan balik dari pelatih:

1. Membuat keputusan – apa yang dilakukan dan kapan;
2. Memodifikasi atau mempelajari tindakan baru.
3.
Proses terkendali berlebihan muatan terjadi ketika pelatih memberikan terlalu banyak materi yang harus diproses. Ini berakibat pada pengurangan kecepatan kemapuan berlatih anak didik. Untuk itu, pelatih harus mengurangi muatan proses terkendali. Aturan umum yang harus dipegang adalah memberikan anak didik kesempatan untuk mempelajari satu hal dalam satu kesempatan.

rally dalam permainan bulutangkis, pemain menjalankan tiga proses secara simultan:
1. Menyerap rangsangan – mendapatkan informasi dari lingkungan
2. Kendali gerak – memilih dan menentukan tindakan
3. Membuat keputusan – menghubungkan rangsangan ke kendali gerak

Penyerapan rangsangan melibatkan pengenalan dan pengolahan rangsangan yang dianggap penting yang meliputi posisi dan gerakan pemain di lapangan serta gerakan shuttlecock. Kendali gerak melibatkan pengaktifan rangkaian otot untuk menghasilkan tindakan. Ini meliputi pukulan dan gerakan.

Pengambilan keputusan didasarkan pada rangsangan. Dalam respon terhadap situasi, anak didik akan memutuskan tindakan yang mana yang diambil. Dengan demikian, pengambilan keputusan adalah adalah perekat antara penyerapan rangsangan dan kendali gerakan.

Untuk menhindari proses terkendali kelebihan muatan , ketiga proses mental ini harus dilatih secara terpisah. Artinya, hanya ada satu proses mental yang dipraktekkan dalam satu situasi pelatihan atau pada saat proses yang lain telah dilatih menjadi situasi otomatis.

Metode Pelatihan Proses Mental:
Penyerapan rangsangan:
1. Anak didik memukul shuttlecock ke pelatih (atau anak lain)
2. Pelatih kemudian memukul (seterusnya dengan berbagai variasi pukulan)
3. Anak didik harus menyebutkan dengan keras jenis pukulan apa yang dilakukan pelatih. Dengan cara ini, anak mengenali arah, jarak, lintasan dan lain sebagainya. Anak sama sekali tidak boleh merespon secara fisik terhadap pukulan tersebut karena akan melibatkan kemampuan motor dan pengambilan keputusan.

Latihan lain adalah dengan menggunakan klip video dan teknologi komputer. Klip video dapat direkam dari sisi pandang pemain dan diolah sehingga komputer dapat mengenali jenis pukulan apa yang sedang dimainkan dan kapan. Anak sebagai pemain dapat berlatih mengenal jenis pukulan pada komputer. Komputer dapat merekam seberapa akurat informasi diolah dan seberapa cepat.

Kendali gerak

Anak didik diberikan situasi yang berulang-ulang yang berubah sedikit mungkin (untuk menghindari kebutuhan mengambil keputusan).
Bentuk latihan ini membutuhkan umpan yang sangat tepat dan dilakukan berulang-ulang pada tempat yang sama
Anak didik mengulangi pukulan atau gerakan yang sama pada tempat yang sama
Pembuatan keputusan:
Ketika pemain dapat mengenal satu set situasi dan mempunyai kemampuan motor untuk digunakan merespon satu situasi, pemain kemudian dapat dilatih untuk mengasosiasikan respon tindakan yang benar dengan rangsangan yang diberikan. Contohnya:
1. Anak didik memukul ke pelatih (atau pemain lain)
2. Pelatih memukul dengan jenis pukulan pilihannya
3. Pemain kemudian merespon dengan tindakan yang benar (kemampuan gerak)

Variasi Pelatihan Kemampuan Gerak

Telah diketahui bahwa daripada berlatih satu tindakan berulang-ulang, lebih baik untuk melakukan variasi tindakan secara terus menerus. Walaupun jika hanya ada satu hasil yang diharapkan, berlatih tindakan yang berbeda tapi memberikan hasil yang sama (misalnya: melakukan variasi pada kecepatan dan jarak) memungkinkan otak untuk belajar lebih tentang tindakan secara umum).

Contohnya, dalam satu studi (Shea & Kohl 1991), dua kelompok dilatih untuk mampu secara tepat menekan satu peralatan dengan daya yang ditentukan. Satu kelompok dilatih hanya pada daya yang ditentukan, sementara kelompok lain dilatih pada empat daya yang berbeda termasuk daya yang ditentukan (jumlah latihan sama pada masing-masing daya sehingga mereka hanya berlatih lebih sedikit pada daya yang ditentukan). Kelompok yang dilatih hanya kemampuannya pada daya yang ditentukan dapat dengan cepat menguasai kemampuat tersebut dengan cepat. Walaupu demikian, ketika diuji kemudian, kelompok yang dilatih dengan berbagai daya memiliki kemampuan yang lebih baik melebihi kemampuan kelompok yang hanya dilatih pada daya yang ditentukan.

Beberapa studi lain telah menguatkan hasil studi ini. Singkatnya, pelatihan pada item tunggal akan membuat atlit cepat menguasai satu kemampuan. Walaupun demikian, pada jangka panjang, latihan yang beragam menghasilkan kemampuan dan penampilan yang lebih baik. Tetap harus diingat, variasi harus diberikan hanya pada pelatihan kemampuan motor.

Untuk pelatihan bulutangkis usia dini, ini berarti bahwa pada saat pertama kali belajar memukul, materi harus dikelompokkan. Misalnya, daripada hanya melatih satu pukulan seperti smash, pelatih dapat merubah posisi tangan dalam setiap pukulan – smash, past drop, half smash, slow drop, smash, fast drop, dst. Kemudian, untuk memyempurnakan ketepatan, lakukan satu pukulan, tetapi ragamkan sudutnya setiap waktu atau ragamkan posisi lapangan tempat pukulan dilakukan. Harus diingat bahwa jika posisi lapangan beragam, pelatih harus menghindari kelebihan pengolahan terkendali dengan latihan rangsangan dan respon. Lebih baik melakukan ini dengan umpan tepat di posisi yang sudah diketahui atau dengan pelatihan ketepatan setelah rangsangan dan respon telah dilatih sampai tahap tingkat otomatis pada situasi itu.

Ketika menggunakan variasi, perkembangan yang berlangsung memang lambat tetapi latihan yang beragam akan menjadikan memampuan itu melekat dan menjadi bagian dari si atlit.


Seputar Bulutangkis
bulutangkisindonesia.blogspot.com

Badminton

MERETAS JALAN MENUJU TRADISI BARU Cetak E-mail
Thursday, 20 November 2008


Written by Hendri Kustian,

Views : 965

Kebanggaan atas keberhasilan Indonesia mempertahankan tradisi emas Olimpiade masih tersimpan erat disanubari masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dalam survey sebuah program Metro TV yang menempatkan kemenangan di Olimpiade sebagai sesuatu yang paling membanggakan. Berikut kutipan hasil survey acara Metro 10 terhadap peristiwa yang paling membanggakan tersebut :

1. 1. Kemenangan Bulutangkis Indonesia di Olimpiade : 110 responden
2. 2. Proklamasi Kemerdekaan : 107
3. 3. Kemenangan di Olimpiade Sain Internasional : 39
4. 4. Wisata yang beragam : 26
5. 5. Sumber daya alam yang kaya : 24
6. 6. Chris Jhon yang berjaya di Tinju : 20
7. 7. Swasembada pangan masa orde baru : 13
8. 8. Reformasi 1998 : 12
9. 9. Penyelesaian konflik di daerah : 11
10. 10. Sumpah Pemuda :11



Kebanggaan yang besar dari masyarakat Indonesia ini sudah seharusnya terus dipertahankan. Insan olahraga Indonesia sudah mencanangkan agar tradisi emas ini tetap berlanjut pada Olimpiade berikutnya yang akan berlangsung di London 2012. Pemerintah telah mencanangkan Program Atlet Unggulan (PAL) untuk mendukung tujuan tersebut. Khusus untuk bulutangkis, PBSI membuat program sendiri yang tergabung dalam Pelatnas Pratama untuk pemain yunior disamping pemain-pemain utama Pelatnas. Walaupun ada kemungkinan terjadi perombakan sistem setelah pergantian pengurus di bawah komandan yang baru Bp. Djoko Santoso.

Disamping target utama Olimpiade 2012, terdapat sasaran antara yang cukup bergengsi yaitu Olimpiade Yunior 2010. Olimpiade Yunior merupakan agenda baru IOC (International Olympic Committee) selain Olimpiade dan Olimpaide musim dingin. Singapura akan menjadi tuan rumah pada Olimpiade Yunior yang akan digelar untuk perdana tersebut. Keberhasilan Singapura menjadi tuan rumah setelah mengalahkan Moskow dalam pemilihan yang berlangsung awal tahun ini. Olimpiade Yunior diperuntukkan buat atlet yang berusia 14-18 tahun dan mempertandingkan semua cabang yang diperlombakan pada Olimpiade 2012. Hal ini berarti bulutangkis merupakan salah satu cabang akan digelar pertandingannya.

Indonesia sebagai negara besar dicabang bulutangkis sudah seharusnya mencetak tradisi baru sebagai peraih emas Olimpiade Yunior. Untuk mewujudkan keinginan itu maka perlu disiapkan pemain-pemain yang pada tahun 2010 maksimal berumur 18 tahun. Berarti pemain yang bakal berlaga diajang tersebut saat ini maksimal berusia 16 tahun. PBSI harus bekerja keras sejak sekarang untuk meningkat kemampuan atlet Yuniornya.

Berbicara prestasi pemain-pemain terbaik U-16 Indonesia saat ini maka indikatornya bisa dilihat dari hasil kejuaraan asia U-16 di Kuala lumpur awal Agustus lalu. Indonesia yang diperkuat Riyanto Subagya, Kenas Adi Haryanto, Arief Gifar Ramadhan, Ichwan Noor Rizky Susanto, Hafiz Faisal dibagian putra dan Tiara Rosalia, Elizabeth Matindas, Aris Budiarti, Farah Amelia, Dian Fitri memang berhasil membawa satu gelar juara. Namun mengingat ketidakhadiran negara kuat China, maka satu juara dari tujuh nomor merupakan hasil yang kurang menggembirakan. Indonesia yang menjuarai nomor beregu putra tertinggal dari Thailand dan Malaysia yang masing-masing merebut juara pada tiga nomor.

Masih tersedia waktu yang cukup selama dua tahun untuk berbenah. Ajang Olimpiade Yunior 2010 mempunyai posisi yang sangat strategis menuju Olimpiade 2012. Dimana peraih medali emas Olimpiade Yunior 2010 yang dua tahun setelahnya berusia sekitar 20 tahun layak diperhitungkan bisa sukses pada Olimpiade 2012. Jadi pembinaan pemain Indonesia buat olimpiade yunior 2010 merupakan rangcangan sebuah tradisi baru emas Olimpiade Yunior. Lebih dari itu dapat juga merupakan bagian dari usaha mempertahankan tradisi lama pada emas Olimpiade 2012.



Referensi : www.metrotvnews.com/metro10
Ditulis Oleh : Hendri Kustian
Email : hendri_kustian@yahoo.com

Sabtu, 31 Januari 2009



Dicetak oleh :
Percetakan “sekar_sari”
RT 2 RW 4 Salamsari, Boja Kendal 51381
www.tunassakti.blogspot.com
www.kahutindosemarang.blogspot.com
email :
sekar_ayu21@yahoo.co.id

Buat yang suka Badminton, seperti saya, di bawah ini adalah Teknik-Teknik Dasar Badminton yang dikeluarkan oleh PBSI:
Apabila bercita-cita ingin menjadi pemain bulutangkis elite atau berprestasi, maka harus menguasai bermacam-macam dasar bermain bulutangakis dengan benar. Oleh karena itu, hanya dengan modal berlatih tekun, disiplin, terarah dibawah bimbingan pelatih yang berkualifikasi baik, dapat menguasai berbagai teknik dasar bermain bulutangkis secara benar pula.
Namun, agar bisa bermain bulutangkis, seorang pemain harus bisa memukul kok, baik dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai adalah servis, lob, dropshot, smes, netting, underhand, dan drive. Kesemua jenis pukulan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan grip dan footwork yang benar. Buku ini mengajarkan dasar-dasar petunjuk praktis jenis pukulan di atas.

1. Pegangan Raket (Grip)
Bulutangkis dikenal sebagai olahraga yang banyak menggunakan pergelangan tangan. Karena itu, benar tidaknya cara memegang raket akan sangat menentukan kualitas pukulan seseorang. Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap calon pebulutangkis adalah pegangan raket. Menguasai cara dan teknik pegangan raket yang betul, merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik pula. Oleh karena itu, apabila teknik pegangan raket salah dari sejak awal, sulit sekali meningkatkan kualitas permainan. Pegangan raket yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis.
Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul kok. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).
Jenis Pegangan Raket

Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini. Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand. Pada akhirnya untuk pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis.
Pegangan raket yang benar, dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya kok. ini berarti, telah menggunakan tenaga secara lebih efisien namun efektif. ltulah sebabnya, sejak dini peserta latih harus membiasakan memukul kok dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut).
Cara Memegang Raket Forehand
1. Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti “jabat tangan”. Bentuk “V” tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
3. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
Cara Memegang Raket Backhand
Untuk backhand griop, geser “V” tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
Cara Latihan
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.
1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2. Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
4. Memukul bola (kok) ke tembok.
5. Bouncing ball.
Kesalahan Yang Terjadi
a. Memegang raket dengan menggenggam, jari-jari rapat dan sejajar.
b. Posisi “V” tangan berada pada bagian grip raket yang lebar.
2. Footwork
Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas, yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.


3. Sikap dan Posisi
Sikap dan Posisi Berdiri di Lapangan
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga dengan sikap yang baik dan sempurna itu, dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1. Harus berdiri sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.
2. Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
3. Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.
4. Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket berada lebih tinggi dari kepala.
5. Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung.
Sikap dan Tahap Kerja Langkah Kaki
Sikap dan langkah kaki yang benar dalam permainan bulutangkis, sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap pemain. Ini sebagai syarat untuk meningkatkan kualitas ketrampilan memukul kok. Beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1. Senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di atas Iapangan.
2. Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
3. Gerak Iangkah sambil meluncur cepat, sangat efektif sebagai upaya untuk memukul kok.
4. Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya kok, atau pada saat bergerak untuk memukul kok.
4. Hitting Position
Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan balk dalam upaya menghasilkan pukulan berkualitas.
Hal yang perlu diperhatikan:
a. Overhead (atas) untuk right handed
- Posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kid. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
- Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.
b.Untuk pukulan underhand(bawah)/net
- Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kiri di belakang.
- Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun. Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Sedangkan saat bola dipukul posisi kaki kid harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.

c. Untuk footwork maju-mundur
Cara Latihan

1. Dari tengah ke depan; sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dengan kaki kiri kemudian kanan.
2. Dari tengah ke belakang.
3. Dari depan ke belakang dan sebaliknya.
Kesalahan yang Terjadi
1. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki. Akibatnya reaksi menjadi lambat.
2. Posisi lutut lurus, tidak bengkok.
3. Pada posisi memukul kaki dan badan sejajar dengan net. Akibatnya pukulan tidak kuat.

4. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, keseimbangan kaki tidak ada dan sulit mengarahakan bola dengan tepat.
5. Lutut/paha tidak turun, jangkauan kurang, lambat kembali ke bagian tengah lapangan.
5. Service (Service)
Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik.
Namun, banyak pelatih, juga pemain tidak memberikan perhatian khusus untuk melatih dan menguasai teknik dasar ini. Oleh karena itu, sikap tersebut merupakan kekeliruan besar. Kita mengetahui bahwa angka/poin dalam permainan bulutangkis tidak akan tercipta, apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar.
Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.
Servis Forehand
a. Servis Forehand Pendek
- Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan.
- Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis.
- Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
- Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
- Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan secara berulang-ulang.
b. Servis Forehand Tinggi
- Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.
- Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
- Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
- Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis.
- Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok.
- Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.
Servis Backhand

Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring (net). Oleh karena itu, jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda.
1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi.
2. Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan.
3. Sebelum melakukan servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan, sehingga dapat mengarahkan kok ke sasaran yang tepat dan sesuai perkiraan.
4. Biasakan berlatih dengan jumlah kok yang banyak dan berulang-ulang tanpa mengenal rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan baik/sempurna.
Servis yang Salah :
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
Servis yang Benar :
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
6. Pengembalian Service
Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul kok itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya.

1. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau dengan teknik “pukulan pendek” (drop pendek) ke sudut depan lapangan lawan.
2. Hindari melakukan “smes keras”, tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan.
3. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan.
7. Underhand (Pukulan dari Bawah)
Jenis pukulan ini dominant digunakan dalam permainan bulutangkis. Seperti halnya teknik dasar “pukulan dari atas kepala”, untuk menguasai teknik dasar ini, pertama-tama, harus trampil berlari sambil melakukan langkah lebar, dengan kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok. Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.
Pada saat memukul kok, gunakan tenaga kekuatan siku dan pergelangan tangan, hingga gerakan lanjut dari pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau kok. Jangan sampai gerak langkah terhambat karena kaki kiri tertahan gerakannya.
Fungsi pukulan dasar ini antara lain:
- Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.
- Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang lapangan lawan.
- Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.
Cara berlatih yang efektif untuk menguasai teknik dasar ini, adalah menciptakan suasana berlatih bersama tim dengan memukul kok yang diarahkan relatif jauh dari jangkauan. Berlatihlah dengan tekun dan selalu mengevaluasi sendiri kesalahan yang dilakukan, agar tidak diulangi lagi.
Ada dua jenis pukulan underhand:
1. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang.
2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket forehand untuk underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand.
2. Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok.
3. Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus.
4. Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar.
5. Posisi akhir raket sesuai arah bola.
Cara Latihan
Untuk tahap pemula, umpan dengan lemparkan banyak bola. Untuk koordinasi pukul bola sambil melangkah kaki kanan.
8. Overhead Clear/Lob
Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan.
Ada dua jenis overhead lob :
1. Deep lob/Clear, bolanya tinggi ke belakang.
2. Attacking lob/Clear, bolanya tidak terlalu tinggi.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu.
2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. Posisi badan harus diupayakan selalu bera di belakang bola.
4. Bola dipukul seperti gerakan melempar.
5. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan.
6. Lecutkan pergelangan (raket) saat kena bola.
Cara Latihan
1. Untuk para pemula yang baru belajar, sebaiknya pertama-tama latihan dengan cara mengumpan mereka dengan lemparan bola. Tujuannya supaya timing memukul bisa diperoleh. Untuk mempermudah, bisa digunakan hitungan (1. Posisi siap; 2. Ayunkan; 3. Pukul).
2. Untuk alat bantu guna membiasakan gerakan dan memperoleh timing memukul yang pas, gunakan gantungan kok yang bisa diatur ketinggiannya.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Posisi preparation sama dengan overhead biasa.
2. Karena, biasanya bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau kok yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan.
3. Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki (agak berjingkat), badan harus condong ke depan.
9. Round The Head Clear/Lob/Drop/Smash
Adalah bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala (samping telinga sebelah kih). Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala ini relatif lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan (teknik) ini diperlukan ekstra kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang balk, dan koordinasi. Biasanya pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand.
10. Smash
Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.

Dalam praktek permainan, pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash).Oleh karena itu pukulan smes dapat berbentuk:
- Pukulan smes penuh
- Pukulan smes potong
- Pukulan sines backhand
- Pukulan smes melingkar atas kepala
Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang tepat.
2. Perhatikan pegangan raket.
3. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok.
4. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
5. Akhiri rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak Ian-jut ayunan raket yang sempurna ke depan badan.
11. Dropshot (Pukulan Potong)
Adalah pukulan yang dilakukan seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan kok. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot (pukulan potong) yang balk adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.
Karakteristik pukulan potong ini adalah, kok sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudut-sudut lapangan permainan. Faktor pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan ini.
Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smes. Dalam pelaksanaan pukulan potong ini, adalah menempatkan kok pada sudut-sudut lapangan lawan sedekat mungkin jaring/net, dengan variasi gerak tipu badan dan raket sebelum perkenaan raket dan kok, yang menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi atas datangnya kok secara mendadak.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu.
2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada di belakang bola.
4. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus.
5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian Iengkungan bola sebelah kanan dan lengkung kiri bola untuk tujuan backhand.
6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola.Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang kok.
7. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok.
8. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil.
9. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu.
12. Netting
Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini.
Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net.
2. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin.
4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.
Cara Latihan
1. Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket.
2. Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha memukul kok itu.
3. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian.
4. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak.
5. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah.
13. Return Smash
Adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.
Jenis-jenis pengembalian smash:

1. Pengembalian pendek, yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh.
2. Pengembalian drive (mendatar),lebih banyak dilakukan pada permainan ganda. Tujuannya untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan.
3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini blasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sudah trampil dan mempunyai pergelangan tangan kuat.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Posisi siap (stand), lihat keterangan dibagian footwork.
2. Untuk pengembalian dari forehand, apabila dekat biosa dilakukan dengan satu langkah kaki kanan, tatapi apabila jauh, mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri.
3. Untuk pengembalian backhand, apabila dekat bisa dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. Tetapi , aapbila jauh mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kanan.

14. Backhand Overhead
Pukulan ini bisa dlkategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat. Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Lakukan posisi slap dengan posisi raket di tangan.
2. Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak bengkok.
3. Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket (siku ke dekat ketiak) dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan.
4. Cara kedua, rangkaian pukulan di atas (No.3) bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul.
Cara Latihan
Latih dahulu gerakan tanpa bola . Untuk mempermudah bisa digunakan alat bantu, yaitu gantuingan kok setinggi timing seorang atlit
15. Drive
Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut ketrampilan grip, reflek yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan. Pukulan ini akan diajarkan lebih jauh pada tahap selanjutnya.
Sebagai Dasar Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket dengan satu grip/cepat berpindah.
2. Selain kekuatan bahu, gunakan “lecutan” pergelangan pada saat bola dipukul.
Cara Latihan
1. Gunakan raket yang lebih berat atau botol berisi pasir untuk melatih kekuatan pergelangan tangan.
2. Latih reflek pukulan drive kiri/kanan ke tembok.
16. Variasi Stroke/Taktik Permainan
Setelah seorang atlit berhasil menguasai cara memegang raket, menguasai footwork, dan seluruh tekni dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat membuat variasi pukulan. Dengan kata lain, pada satu jenis posisi yang baik dapat melakukan beberapa pilihan pukulan. Misalnya pukulan overhead, selain lob dengan sedikit mengubah grip dan arah raket/putaran raket, bisa melakukan pada posisi underhand yang baik, selain melalukan netting bisa juga melakukan flick.
Penguasaan pukulan dasar dan variasi akan terasa sekali manfaatnya pada saat mulai bermain dalam game (hitungan). Berpikirlah menggunakan taktik apa agar bisa mematikan lawan dan memenangkan pertandingan. Berikit adalah beberapa tips dan taktik permainan

.
Tunggal
Pada permainan tunggal, bisa dikatakan berada di atas angin apabila selalu bisa:
1. Melakukan pukulan dengan posisi selalu berada di belakang bola.
2. Sudah berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola.
3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan.
Untuk bisa melakukan ketiga hal di atas, Pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat. Dan gerakan-gerakan yang cepat itu bisa berlangsung untuk jangka waktu lama maka diperlukan stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.
Ganda
Permainan ganda memllikl tuntutan yang agak berbeda dengan tunggal. Seorang pemain yang footwork-nya kurang baik tetapi memiliki kecepatan dan reflek pukulan serta power yang besar, bisa menjadi pemain ganda yang baik.
Walaupun penguasaan pukulan dasarnya sama dengan tunggal, tetapi seorang pemain tunggal yang baik belum tentu bisa menjadi pemain ganda yang baik. Karena permainan ganda memiliki jenis pukulan yang khusus. Pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu) adalah jenis pukulan yang wajlb dan harus dikuasi dengan trampll.
Dalam permainan ganda ada filosofi yang berbunyi “Siapa yang bisa menyerang lebih dahulu dia akan menang”. Filosofi Ini rata-rata dipegang oleh setiap pemain ganda. Ini terlihat dalam karakter permainan ganda sekarang ini yang menganggap bahwa pertahanan yang baik adalah dengan menyerang.
Selain itu ganda adalah permainan yang mengandalkan kerja sama. Pukulan harus dirancang, kemudian mematikan lawan dengan pukulan hasil kerja sama.
Model, Variasi Gerak serta Penampilan
Pemain Bulutangkis Elite Indonesia
Kunggulan dan pencapaian prestasi puncak dalam olahraga bulutangkis, harus melalui proses pelatihan dalam kurun waktu lama. Aspek kontinuitas, aplikasi pelatihan yang sistematis, program pelatihan yang dirancang dengan baik, adanya dukungan sarana pelatihan yang memadai serta terciptanya suasana pelatihan yang menyenangkan, merupakan laktor-faktor pendukung yang selama ini tercipta di lembaga bulutangkis Indonesia.
Sejarah perbulutangkisan Indonesia mencatat, banyak pemain yang memiliki ketrampilan yang baik dan satu dengan lainnya saling berbeda.
Tipe dan karakteristik serta gaya permainan Rudy Hartono, Lim Swie King, Icuk Sugiarto, Lius Pongoh, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, Ade Chandra, Tony Gunawan, Candra Wijaya, Iie Sumirat, Ricky Soebagdja, Rexy Mainakai, Minarti Timur, Susy Susanti, dll, masing-masing kaya dengan varlasi pukulan yang berbeda. Ketrampilan itu diperoleh lewat proses pelatihan yang ketat.
“Jangan berpikir tentang hasil akhir yang dicapai, akan tetapi berpikirlah tentang proses latihan yang benar”.
Variasi pukulan dalam pembinaan bulutangkis, sarat dengan penampilan gerak yang atraktif, konsentrasi dan ketrampilan teknik yang memukau.

Sumber: “PEDOMAN PRAKTIS BERMAIN BULUTANGKIS”, Oleh: PB PBSI
JANGAN:
“takut salah, takut out, takut bola pukulannya tanggung” dan sebagainya, maka kemungkinan terjadi akan lebih besar. Karena itu cobalah dan biasakan untuk selalu berpikir positif, hindari yang negatif.
lebih baik mengatakannya dengan cara yang positif: “Ayo, coba lagi pelan-pelan, kamu pasti bisa melakukannya. Perhatikan, tangannya, begini… langkahnya, ke sini… kena bolanya, di sini… ayo dicoba”.
illustrasi photo dan gambar diambil dari berbagai sumber di dunia maya

Sumber: "PEDOMAN PRAKTIS BERMAIN BULUTANGKIS", Oleh: PB PBSI
Dicetak oleh :
Percetakan “sekar_sari”
RT 2 RW 4 Salamsari, Boja Kendal 51381
www.tunassakti.blogspot.com
www.kahutindosemarang.blogspot.com
email :
sekar_ayu21@yahoo.co.id

Pola Latihan Usia Dini

Latihan Pola Gerakan

Kegagalan Anak atau Kesalahan Pelatihan

Saat kongkow-kongkow menunggu anak berlatih bulutangkis, salah satu bahan bahan pembicaraan para orang tua adalah tentang seputar bulutangkis dan kemajuan anak dalam pelatihan. Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa anak-anak tidak dapat menerapkan segala hal yang telah diberikan dalam latihan pada saat uji kemampuan dalam sesi pertandingan. Anak-anak sering disalahkan oleh orang tua maupun pelatih karena melupakan atau tidak mampu menyerap pola gerakan atau teknik pukulan yang telah mereka pelajari sebelumnya.

Menurut saya, keadaan itu bukanlah semata-mata kesalahan atau tanda ketidakmampuan sang anak menyerap materi pelatihan. Kegagalan anak kemungkinan berakar pada prinsip dan metode yang dipakai dalam proses pelatihan bulutangkis pada anak usia dini. Pelatihan yang sistematis dan masuk akal haruslah dilandasi pemahaman tentang bagaimana otak bekerja dan belajar pola gerakan baru. Dengan dasar pemahaman tersebut, pelatih dan orang tua dapat bekerjasama memperbaiki rancangan proses pelatihan bulutangkis pada anak. Dengan demikian, kemampuan anak dalam hal kecepatan, ketepatan dan ingatan belajar anak-anak dapat ditingkatkan dan diukur kemajuannya.

Penguasaan Pola Gerakan Baru

Tujuan latihan motor (yang meliputi meliputi otot dan syaraf) adalah mempelajari pola gerakan baru dan dapat melakukan pola gerakan tersebut secara otomatis tanpa harus berpikir tentangnya (proses otomatis). Pertanyaannya adalah, mengapa harus mempelajari pola gerakan baru dan bagaimana sebuah pola gerakan baru menjadi gerakan alamiah pada anak.

Mengapa harus mempelajari gerakan baru? Seratus tahun lebih, para atlit, pelatih dan pengamat bulutangkis menemukan bahwa metode serangan dan pertahanan tertentu memiliki keuntungan khusus dalam situasi pertandingan tertentu. Misalnya, dengan rotasi bahu atlit dapat memukul lebih kuat dibandingkan dengan tekukan sendi siku atau kedutan pergelangan tangan. Tata langkah (footwork) gunting lebih menguntungkan dibandingkan meluncur bagi profil fisik atlit pendek. Dan banyak lagi temuan dalam pola gerakan yang dihasilkan dari usaha coba-coba. Selanjutnya, penelitian dalam berbagai bidang ilmu seperti fisiologi, biomekanik dan syaraf sangat mempengaruhi penyusunan pola gerakan bulutangkis. Misalnya, pola gerakan yang dapat mengakibatkan tennis elbow dapat dijelaskan dan diperbaiki dengan menerapkan ilmu fisiologi. Hasil penerapan dalam pertandingan dan catatan-catatan hasil penelitian tersebutlah yang menghasilkan pola gerakan pada olah raga bulutangkis sekarang ini.

Bagi seorang anak (pemula) yang baru belajar, pola gerakan bulutangkis yang diajarkan oleh pelatih adalah tidak alami. Cobalah perhatikan (ingat) bagaimana cara anak mengayunkan raket pada awal ia mengikuti pelatihan yang berstruktur pada klup pembinaan. Misalnya, pola gerakan upperhead, sebuah pola gerakan yang biasanya pertama kali diajarkan pada anak yang baru berlatih. Setiap anak atau setiap orang saat pertama kali melakukan upperhead akan kesulitan dengan pola gerakan ini. Upperhead memang sulit dipelajari karena pola gerakan ini tidak alamiah bagi sebagian besar orang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat jarang atau tidak pernah melakukan pola gerakan seperti pola gerakan upperhead. Untuk memahaminya, coba bayangkan pola gerakan ini dan carilah padanannya dalam kehidupan sehari-hari. Pola gerakan yang paling dekat dengan upperhead adalah gabungan gerakan menggalah buah di pohon yang tinggi dengan ayunan tangan saat menggebuk kasur. Kita memang jarang melakukan pola gerakan seperti upperhead dalam aktivitas kehidupan sehari-hari
Persoalan tambahan dengan pola gerakan pada olah raga bulutangkis adalah halangan budaya. Pada banyak kebudayaan di Indonesia, perempuan sangat disarankan untuk tidak mengangkat sikunya lebih tinggi dari ketiak. Menempatkan siku lebih tinggi dari ketiak adalah poisisi yang dianggap tidak sopan. Hal ini bisa kita lihat misalnya dalam berbagai bentuk tarian daerah. Penari perempuan sangat jarang menempatkan siku lebih tinggi dari ketiak. Akibatnya, untuk dapat mempelajari upperhead, anak perempuan di Indonesia harus mengatasi dua hal sekaligus yaitu ketidak alamiahan gerakan dan hambatan budaya. Mungkin, inilah salah satu yang membuat anak perempuan agak sedikit terlambat perkembangannya dibandingkan anak lali-laki dalam mempelajari pola gerakan bulutangkis.

Pokok pikiran yang hendak saya tekankan adalah bahwa pola gerakan pada olah raga bulutangkis kebanyakan tidak aplikabel dalam kehidupan nyata sehari-hari. Oleh karena itu, pola gerakan pada olah raga bulutangkis yang benar harus dipelajari seperti orang Indonesia mempelajari makan pakai sumpit. Hal ini perlu dipahami oleh para pelatih dan orangtua.

Selanjutnya, bagaimana pola gerakan bulutangkis yang tidak alamiah tersebut dilatih hingga menjadi gerakan alamiah pada anak? Untuk mendapatkan kemampuan baru atau merubah (meningkatkan) kemampuan yang ada, otak si anak harus melalui dua tahap:
Memproses informasi baru secara sadar (proses terkendali)
Setelah beberapa waktu, kemampuan baru ini kemudian menanamkan tindakan baru atau perubahan ke dalam wilayah otomatis dari otak dari anak.

Melalui latihan yang sistematis dan terstruktur, sebuah tindakan kemudian menjadi otomatis dan tidak membutuhkan pikiran sadar dan dapat dianggap sebagai kemampuan proses otomatis. Kembali pada contoh pemakaian sumpit: awalnya kita harus konsentrasi dengan makanan yang akan dicapit, gerakan otot jari, posisi tangan, jarak antara mangkuk - mulut dan sebagainya. Setelah terbiasa, kita bisa makan dengan sumpit sambil bercanda tanpa harus memikirkan lagi gerakan pola gerakan tersebut.
Muatan Materi Pelatihan
Otak mempunyai kemampuan yang terbatas untuk melakukan proses terkendali. Keterbatasan ini membatasi tahap pertama dari penyerapan anak terhadap kemampuan baru atau sebuah pola gerakan baru. Jumlah proses terkendali dapat dijelaskan sebagai sejumlah variabel dan keputusan yang harus dipertimbangkan oleh anak didik secara sadar saat mempelajari pola gerakan baru dalam situasi permainan bulutangkis. Ini dapat berupa:
Rangsangan – seperti gerakan shuttlecock, tindakan lawan atau umpan balik dari pelatih:
1. Membuat keputusan – apa yang dilakukan dan kapan;
2. Memodifikasi atau mempelajari tindakan baru.
3. Proses terkendali berlebihan muatan terjadi ketika pelatih memberikan terlalu banyak materi yang harus diproses. Ini berakibat pada pengurangan kecepatan kemapuan berlatih anak didik. Untuk itu, pelatih harus mengurangi muatan proses terkendali. Aturan umum yang harus dipegang adalah memberikan anak didik kesempatan untuk mempelajari satu hal dalam satu kesempatan.
rally dalam permainan bulutangkis, pemain menjalankan tiga proses secara simultan:
1. Menyerap rangsangan – mendapatkan informasi dari lingkungan
2. Kendali gerak – memilih dan menentukan tindakan
3. Membuat keputusan – menghubungkan rangsangan ke kendali gerak
Penyerapan rangsangan melibatkan pengenalan dan pengolahan rangsangan yang dianggap penting yang meliputi posisi dan gerakan pemain di lapangan serta gerakan shuttlecock. Kendali gerak melibatkan pengaktifan rangkaian otot untuk menghasilkan tindakan. Ini meliputi pukulan dan gerakan.
Pengambilan keputusan didasarkan pada rangsangan. Dalam respon terhadap situasi, anak didik akan memutuskan tindakan yang mana yang diambil. Dengan demikian, pengambilan keputusan adalah adalah perekat antara penyerapan rangsangan dan kendali gerakan.
Untuk menhindari proses terkendali kelebihan muatan , ketiga proses mental ini harus dilatih secara terpisah. Artinya, hanya ada satu proses mental yang dipraktekkan dalam satu situasi pelatihan atau pada saat proses yang lain telah dilatih menjadi situasi otomatis.

Metode Pelatihan Proses Mental:
Penyerapan rangsangan:
4. Anak didik memukul shuttlecock ke pelatih (atau anak lain)
5. Pelatih kemudian memukul (seterusnya dengan berbagai variasi pukulan)
6. Anak didik harus menyebutkan dengan keras jenis pukulan apa yang dilakukan pelatih. Dengan cara ini, anak mengenali arah, jarak, lintasan dan lain sebagainya. Anak sama sekali tidak boleh merespon secara fisik terhadap pukulan tersebut karena akan melibatkan kemampuan motor dan pengambilan keputusan.

Latihan lain adalah dengan menggunakan klip video dan teknologi komputer. Klip video dapat direkam dari sisi pandang pemain dan diolah sehingga komputer dapat mengenali jenis pukulan apa yang sedang dimainkan dan kapan. Anak sebagai pemain dapat berlatih mengenal jenis pukulan pada komputer. Komputer dapat merekam seberapa akurat informasi diolah dan seberapa cepat.

Kendali gerak

Anak didik diberikan situasi yang berulang-ulang yang berubah sedikit mungkin (untuk menghindari kebutuhan mengambil keputusan).
Bentuk latihan ini membutuhkan umpan yang sangat tepat dan dilakukan berulang-ulang pada tempat yang sama
Anak didik mengulangi pukulan atau gerakan yang sama pada tempat yang sama
Pembuatan keputusan:
Ketika pemain dapat mengenal satu set situasi dan mempunyai kemampuan motor untuk digunakan merespon satu situasi, pemain kemudian dapat dilatih untuk mengasosiasikan respon tindakan yang benar dengan rangsangan yang diberikan. Contohnya:
7. Anak didik memukul ke pelatih (atau pemain lain)
8. Pelatih memukul dengan jenis pukulan pilihannya
9. Pemain kemudian merespon dengan tindakan yang benar (kemampuan gerak)
Variasi Pelatihan Kemampuan Gerak
Telah diketahui bahwa daripada berlatih satu tindakan berulang-ulang, lebih baik untuk melakukan variasi tindakan secara terus menerus. Walaupun jika hanya ada satu hasil yang diharapkan, berlatih tindakan yang berbeda tapi memberikan hasil yang sama (misalnya: melakukan variasi pada kecepatan dan jarak) memungkinkan otak untuk belajar lebih tentang tindakan secara umum).

Contohnya, dalam satu studi (Shea & Kohl 1991), dua kelompok dilatih untuk mampu secara tepat menekan satu peralatan dengan daya yang ditentukan. Satu kelompok dilatih hanya pada daya yang ditentukan, sementara kelompok lain dilatih pada empat daya yang berbeda termasuk daya yang ditentukan (jumlah latihan sama pada masing-masing daya sehingga mereka hanya berlatih lebih sedikit pada daya yang ditentukan). Kelompok yang dilatih hanya kemampuannya pada daya yang ditentukan dapat dengan cepat menguasai kemampuat tersebut dengan cepat. Walaupu demikian, ketika diuji kemudian, kelompok yang dilatih dengan berbagai daya memiliki kemampuan yang lebih baik melebihi kemampuan kelompok yang hanya dilatih pada daya yang ditentukan.
Beberapa studi lain telah menguatkan hasil studi ini. Singkatnya, pelatihan pada item tunggal akan membuat atlit cepat menguasai satu kemampuan. Walaupun demikian, pada jangka panjang, latihan yang beragam menghasilkan kemampuan dan penampilan yang lebih baik. Tetap harus diingat, variasi harus diberikan hanya pada pelatihan kemampuan motor.
Untuk pelatihan bulutangkis usia dini, ini berarti bahwa pada saat pertama kali belajar memukul, materi harus dikelompokkan. Misalnya, daripada hanya melatih satu pukulan seperti smash, pelatih dapat merubah posisi tangan dalam setiap pukulan – smash, past drop, half smash, slow drop, smash, fast drop, dst. Kemudian, untuk memyempurnakan ketepatan, lakukan satu pukulan, tetapi ragamkan sudutnya setiap waktu atau ragamkan posisi lapangan tempat pukulan dilakukan. Harus diingat bahwa jika posisi lapangan beragam, pelatih harus menghindari kelebihan pengolahan terkendali dengan latihan rangsangan dan respon. Lebih baik melakukan ini dengan umpan tepat di posisi yang sudah diketahui atau dengan pelatihan ketepatan setelah rangsangan dan respon telah dilatih sampai tahap tingkat otomatis pada situasi itu.

Ketika menggunakan variasi, perkembangan yang berlangsung memang lambat tetapi latihan yang beragam akan menjadikan memampuan itu melekat dan menjadi bagian dari si atlit.

Seputar Bulutangkis
bulutangkisindonesia.blogspot.com

Selasa, 30 Desember 2008

KEJURCAB BULU TANGKIS PBSI KENDAL

OLAHRAGA

30 Desember 2008
Pemain PB Prestasi Dominasi Kerjurcab

KENDAL- Para pemain dari PB Prestasi Weleri
mendominasi posisi juara di final Kejurcab Bulutangkis
Kelompok Umur PBSI Kendal 2008, Minggu (28/12).
Tercatat 10 pemain dari klub bulutangkis tertua
di Kendal itu menjadi juara dalam event yang digelar
di GOR SBR Purin, Patebon. Sebanyak 15 nomor
dipertandingkan dalam kejuaraan yang diikuti 216 peserta ini.

Hasil lengkap:
Usia Dini Putri: 1. Afriana (SBR), 2. Serina (New Star),
3. Choirunisa (New Star) dan Rifa A (Moro Tresno).
Anak Putri: 1. Faridha (Prestasi), 2. Apriana (SBR),
3. Nadia (SBR) dan Katika SM (Prestasi).
Usia Dini Madya Putra: 1. Risky (SBR), 2. Ekki Galan (Prestasi),
3. Saeful (SBR) dan Tatas (SBR). Usia Dini Utama Putra: 1. Amar Ageng
K (Prestasi), 2. Satrio AP (SBR), 3. Risky (SBR) dan
Anang (Surya Putra). Anak Madya Putra: 1. Amar Ageng (Prestasi),
2. Wahyu M (ABC), 3. Anang Makruf (SBR) dan Rafi (Moro Tresno). Utama Putra: 1. Alif Estu (Prestasi), 2. Ardian (Prestasi), 3. M Ifan (SBR)
dan Satrio Aji (SBR). Pemula Putri: 1. Dinari (Kalianda),
2. Hesti S (Prestasi), 3. Farida (Prestasi) dan Imaniar (ABC).
Remaja Putri: 1. Faizah (Prestasi), 2. Dinari (Kalianda),
3. Nilam (Moro Tresno) dan Dyah R (ABC).
Pemula Madya Putra: 1. Ricky (ABC), 2. Nur Wahyu (Prestasi),
3. Mas’um AR (Madani) dan Rafi BD (Moro Tresno).
Pemula Utama Putra: 1. Angga (Prestasi), 2. Itba (Prestasi),
3. Nur Sabitus (SBR) dan Abdul Azis (Moro Tresno). Remaja
Madya Putra: 1. Rizal (Prestasi), 2. Fajar (Birowo),
3. Latif BM (Moro Tresno) dan Zaenal A (Madani).
Remaja Utama Putra: 1. Kurniawan (Prestasi), 2. Wisnu (Prestasi),
3. Angga (Prestasi) dan Itba (Prestasi). Taruna Putri: 1. Faizah (Prestasi),
2. Nilam (Moro Tresno), 3. Dyah R (ABC) dan Lely (Prestasi).
Taruna Madya Putra: 1. Zaenudin (ABC), 2. Rizal (Prestasi),
3. Efan (ABC) dan A Makfuad (Bima Sakti).
Taruna Utama Putra: 1. Kurniawan (Prestasi), 2.Wisnu (Prestasi),
3. Safrudin (Prestasi) dan Alif R (SBR). (G15-18)